AgendaOrganisasi MahasiswaPengumumanProdi - EKSProdi - MBSProdi - PBSProgram Studi

Sebanyak 25 mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas (IAIS Sambas) mengunjungi Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk di Kabupaten Sambas,Kalimantan Barat (Kalbar) pada Senin, (10/6/2024) lalu. Kunjungan ini bertujuan untuk mengikuti kuliah Manajemen Perbatasan Negara.

Selama kunjungan, Kepala Sub Bidang Pengembangan Kawasan, Yul Ruminda, yang mewakili Pelaksana Tugas, Kepala PLBN Aruk, Wendelinus Fanu, memberikan materi mengenai sejarah, manajemen, tantangan, dan dinamika dalam pengelolaan PLBN Aruk kepada para mahasiswa.

“Di PLBN Aruk, proses perlintasan dilakukan oleh unsur CIQS, yang meliputi bea cukai, imigrasi, karantina, dan keamanan,” ujar Yul.

Ia juga menegaskan bahwa tanggung jawab pengelolaan kawasan zona inti dan zona penunjang PLBN Aruk berada pada Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP).

“Letak Kabupaten Sambas yang berbatasan langsung dengan Malaysia merupakan potensi ekonomi yang sangat besar, terutama untuk kegiatan ekspor. Namun, masih terdapat banyak kendala perizinan dan standarisasi pada UMKM, seperti izin usaha, sertifikasi BPOM, sertifikat halal, informasi gizi, dan lainnya,” jelasnya.

Yul berharap mahasiswa IAIS Sambas dapat menjadi agen perubahan untuk mengatasi masalah ini, sehingga UMKM Sambas dapat bersaing di perdagangan internasional, khususnya di Malaysia dan Brunei.

Wakil Rektor Bidang Mahasiswa, Alumni, dan Kerja Sama IAIS Sambas, Sumar’in, menjelaskan bahwa latar belakang kunjungan ini adalah untuk memberikan pemahaman praktis kepada mahasiswa mengenai manajemen perbatasan, selain teori yang diajarkan di kelas.

Tujuan dan output dari kegiatan ini adalah agar mahasiswa mengetahui secara detail dan merasakan langsung bagaimana organisasi manajemen perbatasan negara bekerja. 

“Keberadaan PLBN Aruk menjadi sangat penting untuk dipahami mahasiswa dalam mendukung pengembangan ekonomi masyarakat perbatasan serta Kabupaten Sambas sebagai perbatasan negara yang strategis dan berdaya saing,” jelasnya.

Sumar’in berharap hubungan antara IAIS Sambas dan BNPP, khususnya PLBN Aruk, dapat terus terjalin, sehingga dapat saling berkolaborasi, menguatkan, dan bersinergi dalam menciptakan ekonomi dan sumber daya manusia yang lebih baik di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *